Korupsi
kreatif lawan KPK Kreatif, apa maksudnya nih? Ah, masa belum tahu bila
korupsi itu lebih kreatif dari KPK. Lihat saja realitas yang ada, mereka
pelaku korupsi selalu bisa ngakali hukum yang diusung oleh KPK. Benar
tidak? Mana pernah setelah sidang kasus korupsi, putusan vonisnya
memuaskan KPK? Vonis hukuman selalu membuat jengkel KPK yang sudah jungkir balik mengusahakan si terdakwa dihukum seberat-beratmya, tapi putusan vonis berkata lain.
Korupsi kreatif lawan KPK kreatif bagi saya sudah seharusnya dijadikan
isu paling reformis dalam rangka pemberantasan korupsi. Bukan asal
bicara nih. Korupsi di Indonesia kalau diukur dari bobot kreativitasnya
nicaya paling kreatif! Makanya butuh KPK yang lebih kreatif dari korupsi kreatif.
Korupsi kreatif terbukti setiap tahun, dasawarsa dan dekade masih
menjadi juara umum perolehan bidang garapan industri keuangan paling
kreatif, mengalahkan teknologi bangsa, bisnis ekonomi, ekspor impor,
minerba. Lalu dimana posisi yang seharusnya paling chalange sebagai rival utama?
KPK yang di elus – elus sebagai jagoan yang bisa menandingi kontingan
koruptor masih jauh berada diurutan belakang. Jika korupsi kreatif dan
para atlet koruptor kreatif mendulang medali emas setiap hari, KPK hanya
sekali sekali saja. Jika diukur dari kemampuan inovasi dan kreatif
seperti kontingen yang malas bertanding. Apa memang begitu?
Wah kalau kita sounding sepert itu ke pak Abraham Samad, Pak Bambang and the gang pasti ngamuk, lebih ngamuk dari ngamuk kepada koruptor. Wong kami sudah jungkir balik, pentok sana sini, berjibaku kepala di kaki, kaki dikepala, masih di bilang malas? Terlalu!
Kalau begitu, pas kan jawabannya: Korupsi kreatif harus di lawan dengan
KPK yang kreatif. Kalau ngga percaya baca tuh tips2 kreatifnya si konsultan kreatif narsis. Mari kita buktikan kenapa sudah penting isu korupsi kreatif lawan KPK kreatif:
Korupsi Kreatif lawan KPK kreatif adalah upaya menjawab tanda tanya besar masyarakat.
Apa tanda tanya besar itu? Apa benar korupsi di negara ini tidak bisa di
berantas? Nah lo siapa yang mau jawab. Apa pak SBY sekalian menteri –
menterinya yang pintar bisa menjawab? Pintar saja tidak cukup, harus
kreatif!
Korupsi Kreatif lawan KPK kreatif adalah upaya menjawab tanda tanya kecil yang banyak.
Jika tanda tanya besar sudah bisa di jawab, tentunya tidak akan ada
tanda tanya anak cucunya. Apa saja tanda tanya kecil itu? Wah ngeri
ini kalau diungkapkan. Tapi pasti ada di benak semua orang yang peduli
dengan urusan korupsi yang makin kreatif ini. Saya kasih contoh saja
biar gamblang:
- Apa jalan keluar paling efektif yang bisa di berikan oleh pemerintah khususnya KPK?
- Apa iya metode sekarang masih relevan dengan korupsi kreatif yang makin kreatif dengan modus operandi yang selalu update dan berhasil?
- Kenapa selalu dibentuk badan – badan anti korupsi, kemudian di bubarkan, kemudian dibentuk lagi?
- Apa karena kewalahan dengan makin banyaknya korupsi kreatif? Atau ada apa dengan cinta?
- Kenapa korupsi masih terjadi? Apakah sistem yang dibuat selalu ada celah lebar untuk orang gampang korupsi? Lalu kenapa tidak di perbaiki? Atau sengaja? Ups? Atau tidak kreatif? Nah itu yang tepat, tidak kreatif.
- Kalau yang korupsi ternyata pejabat negara, lantas dimana letak kadar kenegarawanan dan nasionalismenya di negara ini?
- Jika pejabat tidak nasionalis, berarti partai – partai politik juga harus dipertanyakan nasionalismenya? Apa jadinya tujuan membentuk partai? Apa maksudnya berebutan jadi penguasa negara? Mau selamatkan negara atau mau gantian menggerogoti negara? Berat – berat.
- Mana yang efektif jenis sanksi dan hukuman yang bisa membuat efek jera? Sekarang bukan makin jera malah makin meraja lela
- Sebelum bicara hukuman, harus ada sosialisasi pencegahan. Apa itu? Bagaimana upaya serius propaganda kesadaran anti korupsi selama ini? Asal jalan, asal ada anggaran atau sudah optimal?
- Bicara kesadaran, berarti harus dimulai dari contoh suri tauladan. Bagaimana rapor suri tauladan pejabat – pejabat kita selama ini?
Niscaya anda yang akan meneruskan daftar pertanyaan – pertanyaan kecil
diatas ini. Jelas rasanya kenapa saya memandang penting upaya
meningktkan kreativitas bangsa dalam urusan korupsi kreatif lawan KPK
kreatif.
Usulan saya terakhir, coba Pak SBY, Menhumkam, pak Deni indrajaya, pak Abraham Samad, dkk, ditambah pak Jokowi dan Pak Dahlan Iskan, kumpul – kumpul sambil minum kopi buat meeting informal sajalah. Contoh temanya: Program Melahirkan 1 juta KPK Kreatif di Indonesia!
Saya sudah buat 1 pak, KPK: Komite (mahasiswa, penulis blogger) Pemberantasan Korupsi
dalam bentuk blog anti korupsi. Nanti saya beritahu cak Walid,
pengusaha tahu tempe gurem tetangga saya untuk bikin KPK versi dia: Komite Pengusaha tahu tempe tidak sudi di beli dagangannya oleh Koruptor.
Jelaskan kan pak, kami wong cilik ini bagian dari pemberantasan korupsi preventif. Kami yang lapor kalau ada air tergenang, sampah berserakan, kali mampet supaya nyamuk aides agepti tidak berkembang biak. Bukankah koruptor juga sama, mahluk penghisap darah rakyat, zombie gembel moral, drakula doyan bawang, dan nenek lampir penggemar rupiah. (DH).
source : click here
0 komentar:
Posting Komentar